Jumat, 20 September 2013

Pola Frekuensi Gelombang Otak pada Kelainan Fungsi Otak

 
Bentuk gelombang otak yang diuraikan sebelumnya adalah situasi dan sikap mental yang ada pada manusia normal. Keadaan itu tidak di bawah pengaruh obat-obatan, hipnotis, penyakit, atau kondisi lainoya.. Jika terjadi gangguan pada pola gelombang otak akan terjadi pula perubahan sikap mental pada orang tersebut. Mental seseorapg akan berubah karena menderita penyakit--d.i bawah pengaruh hipnotis atau obat-obatan-atau melakukan aktivitas tertentu seperti mediwi Akan terjadi hal-hal yang berbeda seperti yang diuraikan pada peojelasan selanjutnya.
Pacia umumnya seorang yang normal, pola gelombang otaknya juga normal setara dengan irama kehidupan sehari-hari. Misalnya pada saat dia bangun dan melakukan aktivitas, berjalan dan bekerja, pola gelombang otaknya berkisar pada pola gelombang Beta (~). Pada saat beristirahat, santai dan rileks, pola gelombang otaknya berkisar pada pola gelombang Alpha (IX). Saat tidur-termasuk tidur ringan-maka pola gelombang otaknya berkisar pada pola gelombang otak Theta (6) atau tidur nyenyak (tidur dalam), maka pola gelombang otaknya masuk pola gelombang otak Delta (8).
Bagaimana seandainya seseorang (normal) diminta untuk maju ke muka umum untuk berpidato, memimpin suatu acara-misalnya talk .rhow----atau berada di arena pertandingan untuk memperebutkan kejuaraan, maka yang bersangkutan akan mengalami sedikit (banyak) sttes. Berdasarkan hasil penelitian akan timbul juga pola gelombang Gamma (y). Oleh sebab itu, seseorang yang terlalu lama didominasi pola gelombang otak Gamma (8) tanpa diimbangi dengan pola gelombang otak lainnya yang cukup untuk bersikap rileks, istirahat dan santai (misalnya Alpha--<X, atau Theta-e), orang itu akan mengalami tekanan hidup (stres). Jika stres berkepanjangan akan mengakibatkan depresi. Khusus bagi seseorang yang memiliki pola gelombang otak yang tidak dapat mengikuti pola yang normal akan mengalami suatu keIainan yang spesifik bergantung pada pola gelombang otak yang mana lehih dominan seperti-akan diterangkan pada bab selanjutnya.

 
Autism Spectrum Disorder (ASD)

Autism Spektrum Disorder (ASD) adalah suatu gangguan perkembangan saraf.dan fungsi otak yang ditandai dengan gangguan interaksi sosial, komunikasi dan perilaku terbatas, tidak fokus dan sering berulang-ulang. Semua tanda itu dimulai sebelum anak berusia riga tahun. Anak autis dipengaruhi pengolahan informasi dalam otaknya. Penyebab terjadinya autis belum diketahui secara jelas sampai sekarang.
Pola kisaran frekuensi gelombang otak anak autis didominasi oleh gelombang Delta (6) atau Theta (e) dan cacat (spike) pada spektrurn gelombang ini meski penderita autis sedang dalam keadaan sadar dan melakukan kegiatan sehari-hari. lnilah yang menycbabkan sulitnya seorang anak autis untuk berkomunikasi dengan baik dengan anakanak lainnya. Arah pembicaraannya tidak nyambung dan sering berkata-
kata yang diulangi terus-menerus, cenderung agresif, serta pemimpi (respons pola gelombang Delta~).
Anak autis-se1ain hams diberi obat-obatan dari dokter khusus yang merawatnya~anjurkan untuk me1akukan terapi dengan gelombang otak yang mengutamakan stimulasi dan masukan pola ge10mbang Beta (~), (Beta-fJ brainwave entrainment). Penderita juga diberikan permainan video games dari jenis IImpan balik kendali saraf (neuroftedback) untuk memperkuat gelombang Beta-terutama untuk meningkatkan Sensory Motor RkJthm (SMR)-yang dibahas pada bab selanjutnya.

Attention Defisit Disorder dan Attention Defisit Hyperactivity Disorder

Gangguan Attention Deftsit Disorder (ADD) merupakan suatu gangguan perkembangan saraf dan fungsi otak. Gangguan itu ditandai dengan kesulitan konsentrasi dan tidak fokus. Sedangkan Attention Deftsit Hyperactiveiry Disorder (ADHD)-di sarnping kesulitan konsentrasi dan tidak fokus-juga terjadi kelaIDan atau sangat aktif dan selalu bergerak cepat tanpa penyebab yang jelas (hiperaktif).
Anak-anak penyandang ADD atau ADHD biasanya akan kesulitan untuk belajar, karena kurang fokus dan konsentrasi. Sarna seperti anak autis maka polakisaran frekuensigelombanganak ADD/ ADHD cenderung lemah pada gelombang Beta (~). Oleh karena itu, dianjurkan untuk memperbaiki gelombang Beta dengan permainan video games dari jenis umpan balik kendali saraf (neurofeedback) di bawah pengawasan dokter.


Skizofrenia (phobia and halusination)

Skizofrenia adalah suatu gangguan perkembangan saraf dan fungsi otak yang ditandai oleh bayangan atau halusinasi yang sangat kuat, serta rasa takut yang berlebihan untuk hal-hal yang sepele. Gangguan itu terjadi pada fungsi amigdala pada otak yang merespons daya ingat dan emosi. Pada penderita skizofrenia tidak ditemukan atau sangat minim sekali adanya pola gelombang otak Gamma (8), terutarna spektrum frekuensi30 Hz~100 Hz.
Pengobatan dengan metode gelombang otak tidak dianjurkan untuk penderita skizofrenia. Sebaiknya konseling dilakukan oleh psikolog atau oleh dokter ahli di bidangnya. Setelah itu barulah dilakukan apakah perlu dilakukan terapi gelombang ot~k, dengan stimulasi (brainwave entrainmen~ atau umpan balik kendali saraf (neurofeedback) ~jelaskan pada bab berikutnya-jika perlu diberikan atau digabung dengan obat-obatan yang tepat, misalnya obat-obat antipsikotik (abilifj, serenese) thorazine} taraetan} clozapine} haloperido~ haJdo~ yang diberikan atas petunjuk dokter. 


Epilepsi

Epilepsi atau ayan adalah kelainan dan gangguan saraf yang terjadi pada fungsi otak, biasanya disertai dengan kekejangan. Kebanyakan ganguan ini terjadi pada anak-anak dan dalam kasus tertentu bisa sembuh menjelang dewasa. Pengobatan pada penyandang epilepsi (ayan) hanya mengendalikan gejala penyakit namun biasanya tidak untuk penyembuhan. Epilepsi bukan sebagai gangguan tunggal, melainkan sebagai sindrom dengan gejala yang berbeda pada aktivitas yang melibatkan pola gelombang otak yang abnormal. Pada penderita epilepsi, terkadang pola gelombang otak sangat kurang beraktivitas sebagaimana mestinya, terutama pada pola gelombang otak Beta (~). Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur, antara lain trauma kepala-pernah mengalami cedera di daerah kepala-tumor otak, dan lain sebagainya. Umumnya epilepsi (ayan) mungkin disebabkan oleh kerusakan otak pada proses kelahiran, luka kepala, benturan kepala, tumor otak, atau alkohol yang berlebihan pada si ibu. N amun, mungkin juga epilepsi (ayan) terjadi karena faktor genetika meski bukan penyakit keturunan. Sumber penyebab yang pasti tetap belum diketahui. Terapi dengan stimulasi gelombang otak tidak dianjurkan, karena memiliki risiko tidak terkendalinya jumiah atau lamanya terapi ini, bahkan akan menimbulkan gejala epilepsi tersebut, yang akan memperparah penyakitnya.
Sindrom down (down's syndrom)

S;"drom down (down's .ryndrom) adalah suatu kumpulan gejala akibat dati abnormalitas kromosom, biasanya kromosom 21, yang tidak berhasil memisahkan diri selama meiosis sehingga terjadi individu dengan 47 kromosom. Sindrom ini pertama kali diuraikan oleh Langdon Down pada tahun 1866. DOJll1l's Syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi pada manusia. Diperkirakan 20% anak dengan down's syndrom dilahirkan oleh ibu yang berusia di atas 35 tahun. Down's .ryndrom merupakan cacat bawaan yang disebabkan oleh adaora kelebihan kromosom x. Syndrom ini juga disebut Trisomy 21 brena 3 dari 21 kromosom menggantikan yang normal. Sebanyak 95% kasus down's syndrom disebabkan oleh kelebihan kromosom.
Kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada satu bayi dari antara -roo bayi. Mongolisma (down's .ryndrome) ditandai oleh kelainan jiwa 2tau cacat mental mulai dati yang sedang sampai berat. Akan tetapi, bampir semua anak yang menderita kelainan ini dapat belajar membaca dan merawat dirinya sendiri. Berbeda dengan anak autis yang selintas terlihat seperti anak normal, anak-anak down's syndrome langsung bisa dilihat perbedaanoya dengan anak normal. Wajah mereka bundar seperti bulan purnama-moon face atau mongolian face--d.engan mata sipit yang ujungujungnya tertarik: ke atas. Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab kerusakan kromosom 21 yang menjadi pemicu kelainan genetis penyebab down's .ryndrome ini. Diperkirakan beberapa faktor yang berperan, seperti usia ibu yang sudah cukup lanjut, terpapar ultrasound USG lebih dati 400 kali, pengaruh alkohol, obatobatan China, dan lain-lain. Sarna seperti penyandang skizofrema dan epilepsi, maka pengobatan
dengan metode gelombang otak untuk sindrom down (down's !J1Idrom) juga tidak dianjurkan. Sebaiknya konseling dilakukan oleh psikolog/dokter ahli di bidangnya, dan memberikan sekolah khusus bagi anak-anak sindrom down. Pola gelombang otak penderita mendekati pola gelombang otak anak normal pada saat "tidak" dalam keadaan epilepsi, setelah itu barulah dilakukan perlu/tidaknya dilakukan terapi gelombang otak dengan stimulasi (brainwave entertainmen).